Skip to main content

Akhir Dari Kenangan

Hari ini memory Hapeku sudah ada ada titik nadir. Tinggal menghitng beberapa giga lagi maka Hapeku akan overload dan tida bisa berfungsi dengan baik. Dan yang lebih parah (semoga tidak) meledak.

Handphoneku memang sederhana, ia adalah Oppo 12 seharga 2 juta yang dibeli pada tanggal 22 Agustus 2020 kemarin di mall Epicentrum. Pun aku membuat banyak hal baru, aku belajamembuat video, nge vlog, Youtube, dan bahkan nge blog. Blog yang kalian baca ini adalah sala satunya dari artikel yang pernah aku buat.

Aku mempelajari banyak hal menggunakan Handphone ini. Namun tentu saja, tidak ada yang abadi, semua ada akhirnya, semua ada batasnya. Dan hape ini curhat kepadaku bahwa ia ingin muntah, telalu banyak beban yang dikandungnya, terlalu banyak kenangan. Ia menyaranku unuk membersihkan file-file yang sudah tidak aku gunakan, yang artinya, aku harus menghapus banyak kenangan.

Memang kawan, sebagian rang mengatakan bahwa kenangan bukan hal yang patut tuk dikenang, ia seumpama mantan, namun bagiku, ia berarga, bkan karena apa mlainkan otakku tida mampu mengingat dengan baik, jadi gambar, tulisan, dan video, bagiku sangat berharga.

Namun tentu saja, aku harus melakukannya. Sebab, handphoneku ini mencerminkan kita sebagai manusia, ia mengatakan kepada kita bahwa pada akhirnya, kita harus membuang apa yang seharusnya dibuang, meninggalkan yang negatif dan membuat hal yang positif.

Seperti kenangan...

Kita mungkin memliki banyak kenangan semasa hidup, ada yang sepahit empedu dan semanis kurma, ada yang meninggalkan luka dan tawa, ada yang meninggalkan bahagia dan trauma. Namun pada akhirnya, seperti handphoneku ini, ita harus membuang yang semestinya dibuang.

Memang, memang sulit namun itu bukan berarti itu mustahil. Dan malam ini, sepertinya aku harus mencari kenangan di handphoneku yang semestinya kubuang, dan mengenang apa yang semestinya dikenang.

Baca juga: Puisi kaca



Akhir Dari Kenangan
Phone



Comments

Popular posts from this blog

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya dit...

Mengerikan! Pria Ini Membacok Tetangganya Karena Kentut!

Pria Yang Membacok Tetangganya Karena Kentut Sebenarnya tidak ada salah dengan kentut, tidak ada yang salah dengan mengeluarkan gas alam yang memang seharusnya kita keluarkan. Yang jadi masalahnya adalah, dimana kita mengeluarkan kentut tersebut. Sudah sedari dulu kita tahu bahwa kentut mampu membuat perpecahan hubungan asmara, perpecahan keluarga, dan tentunya kentut juga bisa menjadi awal mula perang dunia ketiga (jika Kim Jong Un dikentutin Donald Trump tepat di muka) Hal itu memang pernah terjadi di Indonesia, tepat pada tanggal 21 Januari 2020, Padang, Sumatera Barat . seorang lelaki berinisal AS datang membawa parang dan membacok korban yang berinisial FG. Hal itu disebabkan karena korban mengentuti tersangka beberapa kali yang membuat tersangka sakit hati dan memutuskan untuk melakukan pembacokan terhadap FG di bagian kepala dan dada. Tidak hanya itu, tersangka juga membacok istri korban yang menyebabkan luka di bagian tangan dan telinga. Dan pada akhirnya, dua korban tersebut ...

Kaprodi BKI Dan Panitia Penyelenggara Pemilihan HMPS Tidak Paham Regulasi

    Fakultas  D akwah dan  I lmu  K omunikasi akan melaksanakan pesta demokrasi pada tanggal 10 Januari 2024, ada 4 jurusan yang akan melaksanakan proses pemilihan yaitu KPI, PMI, BKI dan MD. Namun, pada pemilihan kali ini ada sesuatu yang berbeda terkait dengan aturan yang di tetapkan oleh salah satu jurusan melalui kepanitiaan yang di bentuk. Ke 3 jurusan yang ada melaksanakan dan menetapkan sesuai dengan aturan yang memang sudah seharusnya yaitu Parlemen, sedangkan pada salah satu jurusan melakukan nya dengan cara pemilu raya  yang mana  hal ini sangat kontroversial. Pada tanggal 9 Januari 2024 kepanitiaan dari salah satu jurusan membuat sosialisasi terkait aturan yang akan di tetapkan ; “Kami dari kepanitiaan sudah tahu bahwa sistem yang kami gunakan tidak sesuai dengan dirjen pendis sebagai memang kampus kita yang berada dalam naungan kemenag dan aturan yang kita tetapkan ,  ini sudah di sepakati bersama ketua prodi BKI” Ucap ketua panitia pe...