Skip to main content

Puisi Kacaku

hi, selamat datang di dunia yang fana.

aku telah mengatakan kemarin bahwa aku kalah dalam lomba puisi dan hanya mendapatkan peringkat yang 105 dari 1655 peserta. walau rasanya suck, tapi aku harus menerima kenyataan itu apa adanya.

dan akan tetapi, aku belum memberi tahu kalian seperti apakah karya itu? menapa ia bisa kalah? lebih baik aku publish disini daripada menjadi ampas, iya kan? dan inilah karya itu:


KEPADA SIAPA AKU BERKACA?
Karya ; Maulana Abdul Azis

Tuhan, kau ajarkan aku toleransi

Untuk saling mengerti, untuk saling mencintai

Kau ajarkan aku untuk berbakti

Pada orang tua, bangsa, dan negara

Namun Tuhan, pada siapa aku harus berkaca?

Kami hanya hamba, bagimu kami rapuh seperti kaca

Tuhan, Kau ajarkan kami untuk saling berkaca 

Pada manusia, pada sesama hamba

Namun pada siapa aku harus berkaca?

Ketika hamba pun berlomba menjadi dewa

Ketika mereka yang berakhlak babi 
mencoba menjadi nabi

Maka pada siapa aku harus berkaca?

Ketika ayahku ditikam karena bicara

Ketika temanku dimasukkan kedalam 
penjara

Maka pada siapa aku harus berkaca?

Tuhan, kepada siapa aku harus berkaca?

Mungkin kami harus berkaca pada batu

Diam, tak bergerak,  sunyi  tak bicara

Maka Tuhan, sekali lagi, zinkan aku bertanya

Kepada siapa aku harus berkaca?

Lombok, 7 Juli 2020

Bio:
Maulana Abdul Azis sebenarnya memiliki nama pena Abdul Aziz Al-Maulana. Ia pernah mencoba menulis cerita namun sayangnya, laptopnya rusak. Lahir di Lombok, dan sedang membutuhkan dana untuk laptopnya.


dan karya itu kalah begitu saja, ya ampun, padahal aku menulis disaat menatap dan membayangkan tuhan menatapku dari sana. saat itu mungkin jiwa iblisku menggugat ketidakadilan, sama seperti yang iblis lakukan saat manusia diciptakan.

namun aku juga tidak bisa apa-apa selain menerima dan memperbaiki kualitas tulisanku, karena kenyataan memang seperti itu, ia memiliki undang-undang sendiri; harus diterima bagaimanapun pahitnya.

dan jika kalian ingin menang lomba. pastikan kalian mengikuti persyaratannya, dan tentu saja, mengirimkan karya kalian.

Mirror

Comments

Popular posts from this blog

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya dit...

Mengerikan! Pria Ini Membacok Tetangganya Karena Kentut!

Pria Yang Membacok Tetangganya Karena Kentut Sebenarnya tidak ada salah dengan kentut, tidak ada yang salah dengan mengeluarkan gas alam yang memang seharusnya kita keluarkan. Yang jadi masalahnya adalah, dimana kita mengeluarkan kentut tersebut. Sudah sedari dulu kita tahu bahwa kentut mampu membuat perpecahan hubungan asmara, perpecahan keluarga, dan tentunya kentut juga bisa menjadi awal mula perang dunia ketiga (jika Kim Jong Un dikentutin Donald Trump tepat di muka) Hal itu memang pernah terjadi di Indonesia, tepat pada tanggal 21 Januari 2020, Padang, Sumatera Barat . seorang lelaki berinisal AS datang membawa parang dan membacok korban yang berinisial FG. Hal itu disebabkan karena korban mengentuti tersangka beberapa kali yang membuat tersangka sakit hati dan memutuskan untuk melakukan pembacokan terhadap FG di bagian kepala dan dada. Tidak hanya itu, tersangka juga membacok istri korban yang menyebabkan luka di bagian tangan dan telinga. Dan pada akhirnya, dua korban tersebut ...

Kaprodi BKI Dan Panitia Penyelenggara Pemilihan HMPS Tidak Paham Regulasi

    Fakultas  D akwah dan  I lmu  K omunikasi akan melaksanakan pesta demokrasi pada tanggal 10 Januari 2024, ada 4 jurusan yang akan melaksanakan proses pemilihan yaitu KPI, PMI, BKI dan MD. Namun, pada pemilihan kali ini ada sesuatu yang berbeda terkait dengan aturan yang di tetapkan oleh salah satu jurusan melalui kepanitiaan yang di bentuk. Ke 3 jurusan yang ada melaksanakan dan menetapkan sesuai dengan aturan yang memang sudah seharusnya yaitu Parlemen, sedangkan pada salah satu jurusan melakukan nya dengan cara pemilu raya  yang mana  hal ini sangat kontroversial. Pada tanggal 9 Januari 2024 kepanitiaan dari salah satu jurusan membuat sosialisasi terkait aturan yang akan di tetapkan ; “Kami dari kepanitiaan sudah tahu bahwa sistem yang kami gunakan tidak sesuai dengan dirjen pendis sebagai memang kampus kita yang berada dalam naungan kemenag dan aturan yang kita tetapkan ,  ini sudah di sepakati bersama ketua prodi BKI” Ucap ketua panitia pe...