Ada Hal Yang Harus Anda Lepaskan
Drama |
Pernahkah anda membawa barang yang begitu berat dan terus membawanya? Mungkin ketika anda kemah atau mendaki gunung, anda akan melakukannya terus menerus sampai berhasil sampai ke tujuan. Namun hal yang berat, atau hal yang ringan, bila terus menerus dibawa, maka akan terasa berat, membawa gelas dengan tangan anda misalnya, bila terus menerus dilakukan tanpa ada jeda, maka semakin lama tangan anda akan semakin penat, dan gelas itu entah mengapa akan menjadi berat.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Sebenarnya fisik anda yang memberitahukan hal tersebut. Fisik anda tidak bisa menahan semua yang ada terus menerus, bahkan di Tiongkok sendiri terdapat sebuah hukuman yang hanya meneteskan air kepada korbannya, memang itu tidak berbahaya, namun bila itu dilakukan terus menerus maka korban akan mulai merasakan stress yang luar biasa sampai ia merasa tersiksa.
Apapun di dunia ini yang dilakukan terus menerus, jika itu tidak membuat anda memiliki habit atau menjadi orang yang professional, maka itu akan menjadi beban. Sama halnya dengan hukuman Tiongkok atau memegang gelas, tubuh kita memiliki batasan untuk menahan semua beban yang ada.
Lalu bagaimana dengan jiwa kita?
Sayangnya, hal itu berfungsi pada hal yang sama. Kita memiliki raga dan jiwa yang saling mengaitkan satu sama lain, dan kerapkali, jiwa kitalah yang lebih sering mendapatkan serangan-serangan dari dunia luar, anggap saja seperti dibohongi, dicurangi, dimarahi, dikucilkan, digibah, dan lain-lain. Bahkan kemajuan peradaban pun semakin mendorong terjadinya jiwa-jiwa yang tersakiti, rasisme dan cyberbullying.
Jiwa, diibaratkan bumi yang tiap hari diserang oleh meteor namun terus kita tahan menggunakan atmosfer, dan kita bahkan sering menipu diri dengan pura-pura tersenyum ke orang lain, menyembunyikan luka kita, dan orang-orang terus saja merasa bahwa kita bahagia.
Maka dari itu, lepaskan.
Jiwa kita terkadang terlalu lelah sehingga emosi kita tidak beraturan, satu-satunya cara untuk mengistirahatkannya adalah dengan ikhlas dan lepaskan. Tentu ini tidaklah mudah, namun setiap ada masalah, cobalah tarik napas panjang, orang Islam bisa berwudhu dan beribadah, orang Kristen bisa pergi ke gereja, yang lain bisa bermeditasi atau berdoa. Intinya lepaskanlah emosi itu dengan baik, entah dengan curhat kepada kawan atau menulis pada sebuah agenda. Lepaskanlah. Bukankah jiwa kita terlalu rapuh untuk terus menahan semua beban itu? Lepaskanlah. Bahkan bila ada orang yang anda cintai namun tidak mencintai anda, anda harus menarik napas dan melapangkan dada selapang-lapangnya, lalu lepaskanlah dia, mungkin anda memang mencintainya, namun anda harus sadar bahwa dia tidak mencintai anda, jadi satu-satunya cara adalah pasrah dan biarkan gelombang waktu yang menjawab semua suka dan duka.
Sadarlah, terkadang ada hal di dunia ini yang memang harus kita lepaskan, sebab mereka dan kita adalah fana dan milik Yang Maha Esa. Dan hanya kepada-Nya lah kita akan kembali.
Baca Juga: Cara Merubah Template Word
Baca Juga: First Impression dan Beberapa Hal Yang Merusaknya
Comments
Post a Comment