Skip to main content

Kompas Kecil Yang Melahirkan Albert Einstein

 Hidup itu seperti bersepeda. Kalau kamu ingin menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus bergerak maju

--Albert Enstein--

Penggalan kalimat motivasi tersebut tentu sangat bagus untuk memulai kisah ini, sebab apa yang anda baca saat ini saya rasa mampu membuka jalan pikiran anda.

Well, jika anda tidak mengetahui Albert Enstein pada abad ini, berarti anda mungkin adalah salah satu manusia yang tidak mengikuti perkembangan zaman, atau mungkin, anda tidak pernah bersekolah sebelumnya.

Namanya melambung tinggi selepas ia menemukan sebuah teori relativitas yang terkenal dengan E=MC2 yang sampai saat ini masih digunakan dan menjadi acuan ilmu modern.

Namun walau Enstein terkenal dengan penemuannya, hanya sedikit orang yang benar-benar tahu kisahnya. Enstein, walau memang terkenal jenius saat ini, ia tidak lain tidak bukan adalah anak yang terlihat memiliki keterbelakanan mental pada masa anak-anaknya. Ia suka bermain seorang diri dan emosional sampai berani melempar benda, bahkan ketika ia masih kecil, ia pernah melempar adiknya sendiri yang bernama Maja.

Saat itu ia berumur lima tahun, saat dimana Enstein jatuh sakit dan terbaring lemah diatas kasur. Dan pada waktu itulah sang ayah memberikannya kompas kepadanya. Namun yang tidak pernah ayahnya tahu adalah, sebuah kompas yang diberikan itu telah membangkitkan sosok Albert Enstein yang sebenarnya.

Waktu berlalu dan Pada saat ia berumur 21 tahun, ia lulus dan melamar menjadi asisten dosen namun sungguh disayangkan, ia ditolak. Hal itu membuatnya menjadi seorang guru SMA untuk sementara waktu sampai kemudian bekerja di kantor paten di kota Bern. Dan Selama masa itu, Albert tetap mengembangkan ilmu fisikanya.

Namun tahun 1905 menjadi masa kejayaannya, sebab pada masa itulah Albert Enstein membuat penelitian demi peneltian yang membuat dunia tercengang. Teori relativitas terbentuk dan mnghantarkannya mendapatkan nobel untuk kategeori fisika pada tahun 1922.

Saat itu adalah bulan April pada tahun 1955. Saat dimana Albert Enstein tinggalah nama dan menjadi salah satu legenda dunia yang namanya abadi hingga saat ini. Namun tentu saja, karyanya akan tetap menjadi saksi tentang semua perjuangan yang telah ia lakoni. 

Enstein lahir sebagai orang introvert dan hidup sebagai orang introvert. Ia pemikir ulung dan cerdas, dan tentu saja membuat dunia mengenal namanya.

Namun bisa jadi ia bukan siapa-siapa jika ayahnya tidak memberikan ia sebuah kompas saat ia terbaring sakit. Sebab kompas itu adalah titik balik kehidupannya hingga membuat ia menjadi seorang ilmuawan tingkat tinggi.

Hadiah, sekecil apapun adalah hadiah. Dan ketika kita memberi sebuah hadiah, terkadang kasih sayang hadir dalam bentuk yang berbeda.

Jiwa Albet Enstein hadir ketika kompas diberikan kepadanya, dan bila memang sebuah hadiah kecil mampu membangkitkan jiwa manusia, kenapa kita tidak melakukan hal yang serupa? Bisa jadi hadiah kecil yang anda berikan kepada anak atau teman anda akan membangkitkan jiwa mereka, dan membuat mereka tumbuh menjadi orang besar pada waktunya.

Sebab pada kenyatannya, sebuah jiwa itu sama seperti api unggun. Apinya akan tetap menyala asalkan ada yang masih peduli kepadanya. 

Saya, anda, dan begitupula dengan anak anda, sama. Kita semua adalah manusia membutuhkan sedikit penghargaan, dan hadiah yang kita berikan bisa jadi akan merubah segalanya.

Baca Juga: Di Amerika, Kangkung Sama Ilegalnya Seperti Ganja

Baca Juga: Siapa Lathi Sebenarnya?


penemu teori relativitas

Comments

Popular posts from this blog

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya dit...

Mengerikan! Pria Ini Membacok Tetangganya Karena Kentut!

Pria Yang Membacok Tetangganya Karena Kentut Sebenarnya tidak ada salah dengan kentut, tidak ada yang salah dengan mengeluarkan gas alam yang memang seharusnya kita keluarkan. Yang jadi masalahnya adalah, dimana kita mengeluarkan kentut tersebut. Sudah sedari dulu kita tahu bahwa kentut mampu membuat perpecahan hubungan asmara, perpecahan keluarga, dan tentunya kentut juga bisa menjadi awal mula perang dunia ketiga (jika Kim Jong Un dikentutin Donald Trump tepat di muka) Hal itu memang pernah terjadi di Indonesia, tepat pada tanggal 21 Januari 2020, Padang, Sumatera Barat . seorang lelaki berinisal AS datang membawa parang dan membacok korban yang berinisial FG. Hal itu disebabkan karena korban mengentuti tersangka beberapa kali yang membuat tersangka sakit hati dan memutuskan untuk melakukan pembacokan terhadap FG di bagian kepala dan dada. Tidak hanya itu, tersangka juga membacok istri korban yang menyebabkan luka di bagian tangan dan telinga. Dan pada akhirnya, dua korban tersebut ...

Kaprodi BKI Dan Panitia Penyelenggara Pemilihan HMPS Tidak Paham Regulasi

    Fakultas  D akwah dan  I lmu  K omunikasi akan melaksanakan pesta demokrasi pada tanggal 10 Januari 2024, ada 4 jurusan yang akan melaksanakan proses pemilihan yaitu KPI, PMI, BKI dan MD. Namun, pada pemilihan kali ini ada sesuatu yang berbeda terkait dengan aturan yang di tetapkan oleh salah satu jurusan melalui kepanitiaan yang di bentuk. Ke 3 jurusan yang ada melaksanakan dan menetapkan sesuai dengan aturan yang memang sudah seharusnya yaitu Parlemen, sedangkan pada salah satu jurusan melakukan nya dengan cara pemilu raya  yang mana  hal ini sangat kontroversial. Pada tanggal 9 Januari 2024 kepanitiaan dari salah satu jurusan membuat sosialisasi terkait aturan yang akan di tetapkan ; “Kami dari kepanitiaan sudah tahu bahwa sistem yang kami gunakan tidak sesuai dengan dirjen pendis sebagai memang kampus kita yang berada dalam naungan kemenag dan aturan yang kita tetapkan ,  ini sudah di sepakati bersama ketua prodi BKI” Ucap ketua panitia pe...