Jauh semenjak pelirisan lagu Lathi yang pada akhirnya meroket dan menembus dunia international. Saya dan segenap manusia introver lainnya masih bertanya kepada semesta.
Siapa Lathi?
Namanya seolah tak asing, ia familiar, seolah begitu dekat dengan kita dan seolah selama ini hidup bersama kita.
Saya pun banyak merenung dan men-search hal itu di Google berkali-kali namun masih belum puas dengan jawaban yang ada, kemudian saya melesat menuju Youtube dan hasilnya sama, tidak ada jawaban tentang pertanyaan siapa Lathi? Tidak ada.
Akhirnya awalnya saya menyerah untuk mencari Lathi, dan memusatkan pikiran saya kepada hal yang lebih penting, (saya membuat blog bernama 5W1H, yang kini bernama Maze Daily, dan rusak lalu menjadi Dunia Kuliah) dan menulis dengan tertib pada platform itu.
Namun kemudian, Lathi datang lagi kepada saya seperti sebuah udara yang saya hirup. Ia masuk kedalam otak saya dan memberikan pencerahan, bahkan ketika menulis artikel ini, saya merasa bahwa ia sedang memeluk saya dari belakang dengan wajahnya yang menjulur ke telinga saya, kemudian ia berkata:
Berikan dunia tahu siapa aku, Maze. Biarkan pertanyaan itu terjawab...
Setelah saya merenungkannya untuk waktu yang begitu lama, berbincang dengan diri saya sendiri dan dunia, lalu mengaitkan dengan data yang ada, saya menemukan kenyataan bahwa Lathi bukanlah 'dia', namun Lathi adalah 'mereka'.
Selama ini kita tertipu, sebenanarnya Lathi bukanlah seorang perempuan dari abad pewayangan satu millenium yang lalu, melainkan ia adalah kaum hawa di dunia ini yang tersiksa dan dibohongi atas nama cinta.
Jika kita meruntut kepada data, kita tidak bisa melupakan data yang terbit pada tahun 2012 silam dimana Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa 62,7% perempuan di Indonesia tak lagi perawan. Bahkan data BKKBN pada tahun 2013 sendiri membeberkan fakta bahwa 20,9% perempuan di Indonesia hamil diluar nikah, dan data lainnya membeberkan kenyataan bahwa sekitar 2,1 juta-2,4 juta perempuan Indonesia melakukan aborsi setiap tahunya (Tirto.id).
Data dari Pusat Unggulan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada tahun 2013 tersebut tentu menyadarkan kita bagaimana perempuan di Indonesia dipermainkan oleh laki-laki yang mengatasnamakan 'Cinta'. Hamil diluar nikah dan aborsi sepertinya sudah hal yang biasa bagi kita.
Namun masalah ini tetap tidak bisa dibiarkan, sebab jika tidak ada kesadaran dari diri pribadi, akan bermunculan Lathi-Lathi berikutnya, yang terlahir dengan kebodohan, dan menghancurkan semua norma (aturan) yang ada.
Weird Genius lebih dulu tahu akan hal ini, bahkan sampai tertulis pada salah satu liriknya yang menginpretasikan bahwa, Lathi adalah mereka yang tidak bisa lari dari kesalahan, sebab mereka tahu bahwa harga diri laki-laki itu ada dalam perkataan mereka. Namun kembali lagi seperti keyakinan banyak perempuan, bahwa lelaki itu bajingan, dan kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan.
Dari lagu Lathi karangan Weird Genius bersama artikel saya ini, ingin mengatakan bahwa ia hanyalah sekedar penyampai pesan, wadah untuk Lathi itu sendiri untuk berbicara.
Dan pada saat anda membaca artikel ini, anda harus mengetahui bahwa diluar sana, Lathi baru terus bermunculan, entah mereka diusir keluarga atau memilih untuk membunuh bayinya. Namun Lathi tetaplah Lathi, perempuan yang tak berdaya karena ditipu atas nama cinta.
sekian dari Maze Daily, dan terima kasih.
Referensi:
Comments
Post a Comment