Skip to main content

Kenapa Kita Harus Memilih?

Saat itu Selasa, 4 Agustus 2020. aku sedang dalam tahap untuk segera melompat ke bangku perkuliahan, tes UMPTKIN ada yang sulit dan tidak, namun aku akhirnya bisa lega dan menarik napas panjang ketika tes itu berakhir.
namun selepas itu, aku bimbang.

aku tidak tahu akan seperti apa masa depanku, ia begitu suram. seperti ada ribuan pohon tebu dihadapanku, berbagai macam tingginya dan aku tidak bisa melihat sisi seberang sedikitpun.

aku takut untuk melangkah, aku takut untuk memiih, namun hidup juga pilihan, mati pun begitu. dan acapkali, kita harus memilih jalan yang akan kita tuju.

dan terkadang, sulit. 

pilihan sulit karena kita akan menanggung beban dari pilihan yang kita ambil. resiko yang akan kita ambil akan sangat berat. dan beberapa terkadang akan membuat kita kehilanagan segalanya.

namun memilih adalah sebuah keharusan. sebab, memilih membuat kita hidup. kita bisa memilih untuk menghabiskan waktu untuk bermain game, berharap menjadi gamers atau youtuber dengan pendapatan ratusan juta sebulan.  namun bagaimana jika kenyataan berkata bahwa kita tidak memiliki subscriber seperti yang kita inginkan, views sebanyak yang kita harapkan, atau kenyataan yang pahit; bahwa kita adalah yotutuber gagal.

apa kita sanggup menahan beban itu? menahan tampran kenyataan yang lebih menyakitkan daripada racun. kehabisan segala waktu dan tenaga, menatap dunia yang terus bergerak tanpa kita.

kalian tahu? tanpa perlu ke meja judi, aku tahu, disaat aku menulis ini, masih ada jutaan orang diluar sana sedang menggantungkan nasib dibalik angka dan dadu. Ada yang kehilangan rumah, harta, dan kehilangan kewarasan mereka.

namun itu pilihan yang mereka ambil, dan mereka harus bertanggung jawab dengan pilihan itu sendiri. apa mereka bisa? aku tidak tahu.

begitu pun kita, kita akan bertanggung jawab dengan pilihan yang akan kita ambil. besar atau tidaknya, kita akan menanggung itu semua. bahkan detik yang kamu gunakan untuk membaca artikel ini, akan kamu pertanggung jawabkan juga.

aku tidak tahu siapa yang berkata namun kalimat itu benar, kita hari ini adalah apa yang kita pilih kemarin, dan kita esok hari adalah apa yang kita pilih hari ini. namun tetap saja, kita harus memilih, diam atau bergerak, menyerah atau berdiri, karna sejatinya, selalu ada pertanyaan mengapa kita harus memilih, dan jawabannya, karena itu adalah sebuah keharusan.

maka dari itu, kamu harus memilih, detik ini, berikutnya, dan nanti, akan selalu ada pilihan. karena kamu detik ini akan merubah diri kamu yang akan datang.

salam 5W+1H, dan terima kasih.


Kenapa Kita Harus Memilih?
Image by Abdul Azis Al-Maulana


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kaprodi BKI Dan Panitia Penyelenggara Pemilihan HMPS Tidak Paham Regulasi

    Fakultas  D akwah dan  I lmu  K omunikasi akan melaksanakan pesta demokrasi pada tanggal 10 Januari 2024, ada 4 jurusan yang akan melaksanakan proses pemilihan yaitu KPI, PMI, BKI dan MD. Namun, pada pemilihan kali ini ada sesuatu yang berbeda terkait dengan aturan yang di tetapkan oleh salah satu jurusan melalui kepanitiaan yang di bentuk. Ke 3 jurusan yang ada melaksanakan dan menetapkan sesuai dengan aturan yang memang sudah seharusnya yaitu Parlemen, sedangkan pada salah satu jurusan melakukan nya dengan cara pemilu raya  yang mana  hal ini sangat kontroversial. Pada tanggal 9 Januari 2024 kepanitiaan dari salah satu jurusan membuat sosialisasi terkait aturan yang akan di tetapkan ; “Kami dari kepanitiaan sudah tahu bahwa sistem yang kami gunakan tidak sesuai dengan dirjen pendis sebagai memang kampus kita yang berada dalam naungan kemenag dan aturan yang kita tetapkan ,  ini sudah di sepakati bersama ketua prodi BKI” Ucap ketua panitia pemilihan jurusan BKI, yakni Fidya ayu ke

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya ditemuk

Di Amerika, Kangkung sama ilegalnya seperti ganja

Sebenarnya, aku baru mengetahui hal ini. namun jujur, aku terkejut saat mengetahui fakta bahwa di Amerika , kangkung sama haramnya seperti ganja.   Hah? Yah ekspresiku juga seperti itu. Pasalnya, dikenal dengan tanaman yang friendly dan ramah lingkungan, kangkung menjadi salah satu komoditas yang diperjual belikan di Indonesia . bahkan, di Indonesia sendiri, hampir semua orang mengenalnya. kemampuan hidup bangsa mereka yang nauzubbillah  menambah kepopuleran tanaman ini, coba saja lempar batangnya ke sawah atau sungai, suatu saat nanti, kalian akan terkejut menemukan mereka sudah hidup sejahtera dan berkeluarga. namun walau begitu, di Amerika itu menjadi masalah, sebab, kangkung memiiliki sifat rakus dimana ia membutuhkan lebih banyak air daripada tanaman yang lainnya. dan parahnya lagi, kemampuan hidup mereka menjadi penyebab tertutupnya gorong-gorong dan bahkan membuat perahu tidak bisa melintas. Khususnya di Florida. Setelah searching, aku juga mendapatkan informasi bahwa, di Ameri