aku hanya seorang calon Mahasiswa, muda, ganteng, dan suka berimajinasi. sama seperti manusia-manusia homo sapiens menyedihkan lainnya. Dan perjalanan hidupku masih panjang, memang benar aku tidak tahu kapan aku mati, kapan malakat maut datang kepadaku dengan celurit panjangnya. lalu dengan gerakan pelan mulai meraba urat leherku.
tapi aku ingin hidup sepeti yang aku inginkan, bernafas, melihat dunia dengan sudut pandangku sendiri.
terkadang, aku selalu melakukan hal ini. aku akan menatap keatas sembari membayangkan bagaimana aku nanti ketika berumur 50 tahun. Akan seperti apa aku? berapa banyak orang yang mengenalku? akankah ada seserang yang akan menemaniku? akankah ada orang yang bahagia karena perbuatanku?
terkadang aku selalu memikirkan hal itu, sebab, aku tahu bahwa nanti ketika aku tua, aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan masa depan, karena aku percaya ketika manusia tua, mereka akan melihat masa lampau sebagai sebuah kenangan, saat dimana kita tertawa, bahagia, dahaga perjuangan, dan hal yang memacu adrenalin kita.
atau mungkin aku akan menyesali masa lalu, bertanya mengapa dulu aku terlalu serin bermain game, mengapa aku dulu membuang waktuku, mengapa aku mendurhakai orang tuaku.... suatu saat nanti aku akan mempertanykan hal itu.
jadi saat ini, aku berjuang untuk masa depan, sebab aku percaya bahwa aku akan menemukan keajaiban di setiap lika liku kehidupan. pasti akan ada tawa atau duka, letih dan sedih, namun pada akhirnya, di masa depan, itu bukan apa-apa.
saat ini, sembari menulis artikel ini, dengan laptop Acer rusak dihadapanku. aku membayangkan diriku menjadi seorang pnenulis, buku yang kuciptakan akan ada dimana-mana dan dibaca setiap golongan. suatu saat nanti, ketika aku tua, aku akan mlihat kehidupan ini dengan penuh kebanggaan sebab dulu aku pernah tahu apa yang kita sebut sebagai perjuangan.
suatu saat nanti disaat aku tua, orang-oang akan bahagia memiliki saudara seperti aku, mereka akan menangisiku ketika aku melambai pada dunia yang fana, orang orang akan bercucuran airmata namun mereka tahu bahwa hidup ini adalah kefanaan. dan selepas itu, mereka akan bangkit kembali, mengingatku sebagai sebuah legenda yang pernah hidup, dan mengerti bahwa sejatinya, hidup adalah sebuah perjuangan.
aku pecaya semua itu akan terjadi, dan bagaimana dengan kamu? akan seperti apa kamu dua tiga tahun lagi? sepuluh tahun lagi? 30 tahun lagi?
tentu saja, hanya kamu yang tahu.
Baca juga : Curhat di Media Massa
Baca juga : Asal-Usul Kentut
Comments
Post a Comment