Skip to main content

Jangan Labeli Kami Dengan Kata 'Pintar'

Jangan Labeli Kami Dengan Kata 'Pintar'

Succes


Ada jutaan kemampuan manusia yang tersembunyi didalam tubuh kita namun kita tidak pernah benar-benar menyadarinya. Manusia adalah khalifah di bumi, dan itu fakta,  sebab sejatinya kita memang diciptakan untuk menjadi pengelola alam semesta yang tuhan berikan kepada kita.

Manusia, memiliki tubuh seumpama gadget yang kita gunakan, ada system dan juga aplikasi-aplikasi dimana pada dunia ini kita menyebutnya sebagai kemampuan. Manusia tidak akan pernah mampu menguasai semua skill yang ada, bahkan Albert Enstein yang benar-benar dibilang cerdas bahkan jenius sekalipun pada akhirnya meninggal tanpa pernah bisa mengendarai mobil sama sekali, Daniel Gabies yang mampu lolos lima Universitas sekaligus pada akhirnya juga berakhir karena dia tidak bisa berenang.

Manusia tidak akan pernah mampu diukur dari satu titik kemampuan karena manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, namun seringkali orangtua ‘membunuh’ anak mereka sendiri hanya gara-gara prestasi yang tidak sesuai ekspektasi. Kita sering melihat anak zaman sekarang yang selalu dituntut untuk ahli dalam bidang akademik, seolah matematika dan IPA selalu lebih baik daripada hal-hal yang non akademik, dan ketidakmampuan dalam hal itu seolah adalah kebodohan bagi umat manusia.

Tentu hal itu adalah hal yang aneh dimana orang tua yang seharusnya menjadi rumah bagi anak-anak mereka, malah menjadi salah satu pembuly yang pada akhirnya membuat kemampuan anak mereka lenyap tidak bersisa. Yang lebih parah lagi adalah dampak negative yang akan terjadi bila hal ini terus terjadi, yaitu kesehatan mental. Jatuhnya mental anak adalah salah satu kesalahan terbesar yang pernah dilakukan orangtua kepada anaknya di muka bumi, sebab sekali mental sang anak jatuh maka itu akan terus terbawa sampai mereka dewasa, bahkan yang lebih menakutkan lagi adalah ketika mental itu malah mengefek ke orang lain dan lingkungan.

Jatuhnya mental mampu membawa anak ke jurang depresi yang dalam dimana dalam keadaan itu mereka dekat sekali dengan narkotika. Dalam beberapa kasus, depresi yang terjadi karena pembullyan dari lingkungan bahkan sampai mampu membuat manusia mengakhiri hidupnya sendiri.

Manusia itu diibaratkan gadget dengan jutaan aplikasi didalamnya; kita tidak pernah benar-benar menggunakan semua aplikasi yang ada, kita tidak pernah benar-benar tahu apa saja fitur yang ada didalamnya, akan tetapi tentu saja ada beberapa aplikasi yang kita ketahui lebih banyak daripada yang lain dan kita mengetahui sendiri apa kegunaan fitur pun icon yang tertera. Dan orangtua seringkali terlalu memaksakan aplikasi yang tak pantas untuk anaknya sehingga system yang tertanam pada anak rusak sampai mereka dewasa.

Dalam pendapatku pribadi, pada abad 21 ini nilai akademik tidak terlalu dibutuhkan, faktanya ada begitu banyak orang pintar yang pada akhirnya menjadi pengangguran, begitu banyak orang yang memiliki nilai akademik yang tinggi dan malah menjadi bawahan kelas C. Nilai pada akhirnya hanya sebatas angka yang ditulis manusia, namun tanpa adanya nilai moral yang tertanam pada setiap insan, pada akhirnya orang pintar jika tidak menjadi atheis yang sombong, maka mereka akan menjadi koruptor yang berotak kotor.

Pintar pada akhirnya hanyalah label yang disematkan umat manusia terhadap umat manusia yang lain, namun sepintar-pintarnya umat manusia tanpa disertai kemanusiaan, mereka tidak akan ada perbedaannya dengan binatang.

Baca Juga : Ada Yang Harus Anda Lepaskan

Baca Juga: Sam Ballard, Manusia Yang Lumpuh Karena Mukbang Siput Darat

Comments

Popular posts from this blog

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya dit...

Mengerikan! Pria Ini Membacok Tetangganya Karena Kentut!

Pria Yang Membacok Tetangganya Karena Kentut Sebenarnya tidak ada salah dengan kentut, tidak ada yang salah dengan mengeluarkan gas alam yang memang seharusnya kita keluarkan. Yang jadi masalahnya adalah, dimana kita mengeluarkan kentut tersebut. Sudah sedari dulu kita tahu bahwa kentut mampu membuat perpecahan hubungan asmara, perpecahan keluarga, dan tentunya kentut juga bisa menjadi awal mula perang dunia ketiga (jika Kim Jong Un dikentutin Donald Trump tepat di muka) Hal itu memang pernah terjadi di Indonesia, tepat pada tanggal 21 Januari 2020, Padang, Sumatera Barat . seorang lelaki berinisal AS datang membawa parang dan membacok korban yang berinisial FG. Hal itu disebabkan karena korban mengentuti tersangka beberapa kali yang membuat tersangka sakit hati dan memutuskan untuk melakukan pembacokan terhadap FG di bagian kepala dan dada. Tidak hanya itu, tersangka juga membacok istri korban yang menyebabkan luka di bagian tangan dan telinga. Dan pada akhirnya, dua korban tersebut ...

Bantulah Dirimu Sendiri Maka Orang Lain Akan Membantumu

  Bantulah Dirimu Sendiri Maka Orang Lain Akan Membantumu Kita mungkin sering mendengar kalimat ‘bantulah orang lain maka orang lain akan membantumu’ dan apa itu salah? Tentu saja tidak, itu adalah hal yang benar. Namun bagaimana jika sekarang kalimat itu kita akan balik menjadi ‘Bantulah Dirimu Sendiri, Maka Orang Lain Akan Membantumu’ Apa yang anda rasakan? Sedikit aneh bukan? Namun tentu saja saya menulis hal ini bukan karena tanpa sebab, melainkan ingin memberitahukan bahwa membantu diri kita sendiri juga akan membuat orang lain tergerak untuk membantu kita. Hal ini diceritakan salah satu netizen di Instagram dan saya akan menuliskan kesimpulan cerita tersebut kepada anda. Coba anda bayangkan anda menggunakan mobil dalam suatu perjalanan menuju kota, dan dalam perjalanan tersebut, tiba-tiba mobil anda mati mendadak dan anda lupa kalau anda belum mengisi bahan bakar. Anda pun menjulurkan tangan keluar jendela untuk mencari bantuan, namun sayang, tidak ada yang menggubris, o...