Terima Kasih Telah Berkunjung di Dunia Kuliah
|  | 
Masa perkuliahan akan menjadi
masa yang sulit untuk kamu, kamu akan menemukan banyak teman-temanmu satu per
satu meredup, entah mereka hilang karena menikah, ekonomi, atau alas an-alasan
lain yang suatu saat nanti akan kamu jumpai, dan yang lebih parah, kamu tidak
bisa melakukan apapun untuk menghentikan takdir itu.
Selepas kamu menjadi anak kuliah,
semua akan berubah, kamu bukan lagi remaja yang harus dibimbing untuk memilih,
sebab kini semua pilihan itu tepat diujung matamu. Sakit memang, seolah kita
melintasi seperempat abad menggunakan langkah kita dan tahu-tahunya kita
berdiri, tepat didepan kampus sembari membawa perlengkapan kuliah untuk hari
ini.
Sekarang kamu sedang berdiri
disebuah garis yang memisahkan antara kamu dengan masa remajamu. Dibelakangmu,
mereka melihatmu dengan iba, mata mereka sembab dan masa kecilmu menangis
karena semua akan berbeda. Kamu menatap mereka dan diam.
Masa Kecil      : Apa kamu akan pergi?
Kamu              : Aku tidak punya pilihan
Masa Kecil menangis namun Masa
Remaja menenangkannya
Masa Remaja   : Apa kamu benar-benar akan pergi?
Kamu              : Aku tidak punya pilihan
Masa Remaja   : Kau tahu? Seingatku baru kemarin ketika
kita dan kawan-kawan yang lain merokok di kamar mandi belakang, berharap pak
guru BK tidak menemukan kita. Seingatku baru kemarin kita menikmati pemandangan
di gunung bersama teman-teman SMA kita
Kamu              : Aku tidak punya pilihan….
Masa Remaja   : Jadi kau benar-benar akan pergi?
Kamu              : Maafkan aku…
Masa Kecil menangis semakin
keras, ia memeluk kaki Masa Remaja dengan begitu kerasnya. Membiarkan air
matanya menyatu dengan celana Jeans Masa Remaja. Sekali lagi Masa Remaja
menenangkan Masa Kecil.
Masa Remaja   : Jangan khawatir adikku, kita tidak
benar-benar pergi dan menghilang. Kamu harus tahu bahwa tidak ada yang
benar-benar pergi di dunia ini, sebab di dunia ini, apapun yang pergi berubah
menjadi kenangan. 
Masa Kecil berhenti menangis dan
Masa Remaja memandangmu dengan sedih, kamu ingin tetap tinggal namun kamu
mendengar suara di kejauhan, suara kampus, suara yang selama ini menantimu.
Maka pada garis itu, kamu
melangkahkan kakimu dan semakin kamu melangkah, mereka semakin memudar, lenyap,
dan menghilang. Kamu tidak mendengar lagi suara tangisan Masa Kecil atau suara
menyenangkan dari Masa Remaja. Sebab mereka kini menjelma menjadi kenangan, apa
yang hanya bisa kamu rindukan.
Kamu  : Aku takut….
Aku     : Aku juga
Kamu  :….
Aku     : Takut itu wajar, karena yang kita lawan adalah ketidaktahuan,
tapi kamu tidak pernah sendiri, disini, masih ada aku. Aku mungkin tidak akan
membantu banyak, namun aku akan ada disampingmu selalu, tanyakan bila kamu
memiliki keluh kesah dan jika ada waktu, aku akan menjawabnya.  
Kamu  : Sebenarnya kamu siapa?
Aku     : Bukan siapa-siapa, hanya sebuah website yang kuharapkan
menjawab semua pertanyaanmu, aku ingin ada untuk berguna, aku ingin ada
disampingmu saat kamu membutuhkan, aku ingin kamu tahu bahwa di alam semesta
yang terbentang luas ini, tidak ada yang benar-benar sendiri, tidak ada
pertanyaan yang tidak terjawab, tidak ada yang benar-benar abadi, tidak ada
yang benar-benar hakiki, sebab sebelum kita mati, semua ini hanyalah kefanaan.
Kamu: Jadi kita ada untuk tiada?
Aku tersenyum. 
Aku     : Intinya, jika kamu memerlukan aku, kamu hanya perlu mengklik
label yang ada, akan ada motivasi, Inspirasi, Tips and Trick, Resep masak,
Riddle dan jawabannya, komedi, For Your Information, dan lain-lain. Bahkan
kalau kau mengizinkan aku bercerita, aku juga akan bercerita. 
Kamu  : Jawab dulu, apa kita ada untuk tiada?
Aku     : Benar, tapi sebenarnya kita tiada untuk ada.
Aku melangkah lebih dulu dan
meninggalkanmu yang masih memikirkan makna dari kalimat tersebut. Ketika kamu
berjalan, kamu melihat kebelakang sejenak, memastikan mereka masih disana namun
tidak kamu temukan siapa-siapa. Pada suatu masa kau akan tahu bahwa akan lebih
banyak orang-orang yang pergi, orang-orang yang hanya akan menjadi kenangan
dalam kehidupanmu. Dan hal yang bisa kamu lakukan saat ini adalah terus
melangkah, menjemput masa depan yang menantimu jauh disana, pada luka-luka dan
lika-liku pedih yang akan engkau lalui.
Comments
Post a Comment