Curhat di Media Massa
Masih dalam keadaan yang sama, namun aku merasa waktu semakin cepat berlalu, dan itu selalu membuatku khawatir.
Jujur, banyak artikel berita yang ingin kubuat namun aku terhalang kuota. Ini mengerikan, aku memaksa diriku untuk menulis setiap hari, namun bagaimana bisa? Sedikit yang akan membaca artikelku sebab artikel ini hanya membahas diriku sendiri, bukan hal yang globalis.
Kuberitahu sedikit kawan, kau tahu? Manusia itu egois, mereka hanya mau didengarkan tanpa mau mendengarkan, mereka ingin curhat, ingin mendapat perhatian, namun kau tahu sendirilah akhirnya bagaimana.
Jika kau membuka facebook pada zaman ini, atau membuka media massa, kau akan menemukan hal yang sama. Mereka mungkin curhat tentang diri mereka, namun apa ada yang mendengarkan? Aku tidak tahu. Namun yang aku tahu, itu hanya selintas, dan setelah itu orang akan menyecroll curhatan itu dan benar-benar melupakannya.
Sebenarnya semua sama saja, entah itu dari kalangan artis atau dari kalangan kita. Semua itu tidak akan pernah jauh berbeda. Sebab dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun, netizen adalah netizen, mau kritik atau saran, bagi kami semua itu sama.
Namun lepas dari semua itu, yang paling mengerikan adalah ketika kita terlalu bergantung pada media massa. Semua yang kita upload disana begitu mudah, lupa kalau sebenarnya kita dengan-Nya begitu dekat bila diatas sajadah.
Namun aku juga sebenarnya tidak tahu harus bagaimana, bingung bila harus mengtakan semua ini dan tidak tahu apa kalian akan stuju dan percaya. Yang terpenting adalah, jika kamu mau unggah, ya unggah, tapi jangan lupa bahwa status kamu masih hamba dan akan selamanya membutuhkan sajadah.
Sekian dari Mazedaily, dan terima kasih.
Baca Juga: Panjat Pinang dan Terang Gelapnya
Baca Juga: Apa Yang Sebaiknya Mahasiswa Baru Lakukan?
Comments
Post a Comment