Skip to main content

Lagi Putus Asa

Lagi Putus Asa

Lagi Putus Asa



Aku ingin pasrah, aku ingin menyerah, namun bagaimana aku bisa menyerah jika aku sudah sejauh ini?

Aku berkata kepda diriku sendiri bahwa aku akan menjadi seorang penulis. namun jalan yang kutempuh bukan, sama sekali bukan jalannya, kubaca banyak buku namun aku masih belum benar-benar tahu. Ah...aku ingin menyerah...

Apa yang akan dilakukan Pak Sapardi bila ia menjadi daku? Apa ia akan berjuang sebab yang fana itu waktu? Apa ia akan bertahan seperti tangguhnya bumi menunggu hujan di bulan Juni?

Hal-hal itu mendesak, daam hatiku semua itu memubat sesak, aku ingin sekai berteriak namun apa itu akan ada artinya, ingin khantam tembok kamarku namun apa itu akan ada artinya?

 Kurasa tidak.

Pada malam dan hari dimana aku terbangun dengan keresahan yag ada didalam hati, dengan segala goal yang ingin kutuju, dengan semua mimpi yang telah kutulis diatas kertas. Apa semua itu bisa aku penuhi? Apa pada akhirnya aku mampu? Terkadang aku ragu dengan dirku sendiri, aku yang lemah, aku yang tidak berdaya.
Namun aku sudah jauh melangkah, berhenti pada akhirnya hanya akan membuat aku kembali frustasi.

Maka jika begitu, aku tidak ingin menyerah, aku ingin melangkah lagi, lagi dan lagi sampai suatu saat aku menoleh kebelakang dan tahu bahwa ternyata, semua akan indah pada waktunya.

Ya, pasti semua akan indah pada akhirnya.

Comments

Popular posts from this blog

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya dit...

Di Amerika, Kangkung sama ilegalnya seperti ganja

Sebenarnya, aku baru mengetahui hal ini. namun jujur, aku terkejut saat mengetahui fakta bahwa di Amerika , kangkung sama haramnya seperti ganja.   Hah? Yah ekspresiku juga seperti itu. Pasalnya, dikenal dengan tanaman yang friendly dan ramah lingkungan, kangkung menjadi salah satu komoditas yang diperjual belikan di Indonesia . bahkan, di Indonesia sendiri, hampir semua orang mengenalnya. kemampuan hidup bangsa mereka yang nauzubbillah  menambah kepopuleran tanaman ini, coba saja lempar batangnya ke sawah atau sungai, suatu saat nanti, kalian akan terkejut menemukan mereka sudah hidup sejahtera dan berkeluarga. namun walau begitu, di Amerika itu menjadi masalah, sebab, kangkung memiiliki sifat rakus dimana ia membutuhkan lebih banyak air daripada tanaman yang lainnya. dan parahnya lagi, kemampuan hidup mereka menjadi penyebab tertutupnya gorong-gorong dan bahkan membuat perahu tidak bisa melintas. Khususnya di Florida. Setelah searching, aku juga mendapatkan informasi bahwa,...

The Car dan Cerita Akhir Dari Bumi

 Jika mendengar kata Pixar atau Disney, tentu kalian akan langsung membayangkan tentang Mickey Mouse atau mungkin Woody boneka koboi. Namun dari balik itu semua, kita tidak pernah tahu bahwa kartun-kartun itu sebenarnya adalah gambaran dari masa depan bumi suatu saat nanti. Kita tidak akan pernah bisa menyangkal bahwa hal yang paling berkembang saat ini adalah tekhnologi dan informasi. Dua hal tersebut meroket sama cepatnya dan membuat arus dunia menjadi mengerikan. Salah satu film kartun yang membahas tentang Tekhnologi adalah film The Incridible. Film dengan tema pahlawan tersebut bermula ketika dunia tidak lagi membutuhkan pahlawan, terlebih ketika Syndrome membuat robot untuk membunuh satu persatu pahlawan tersebut. Disitulah peran AI (Artificial Intelegent) yang disisipkan dengan sebuah robot gurita raksasa yang mampu menembakkan laser dari mulutnya. Namun apa yang terjadi pada akhirnya? Benar. Robot itu berbalik menyerang Syndrome si penciptanya. Dan tahukah anda? Itu adalah ...