Skip to main content

Keledai Pembawa Karung

Kala itu seorang pedagang membawa dua keledainya ke pasar, perjalanannya ke pasar membutuhkan waktu berjam-jam lamanya, dan sialnya, matahari kala itu begitu terik sampai membuat keledai mereka jengah dan tidak berhenti menjulurkan lidah.

Sementara sang pedagang masih menuntun keledainya di depan, si keledai pembawa garam bernama Sally berkata kepada keledai pembawa kapas yang bernama Qoutin.

"Beruntung sekali kamu membawa kapas, kamu setidanya tidak kelelahan seperti aku"

"hahahah, sabar Sally, itu adalah takdirmu"

"tukaran barang dong"

"nggak mau! week! siapa suruh menjadi keledai dungu kayak kamu, makanya, rajin-rajin deketin majikan"

Qoutin tentu mengejek Sally terus menerus yang selalu keberatan membawa garam, ia memantati Sally yang berjalan dibelakannya dan menggoyang-goyangkan ekornya.

Perjalanan masih panjang dan sang pedagang menemukan aliran sungai tempat keledainya minum, dipersilahkan keledainya minum, namun karena Sally merasa sangat pegal, ia memutuskan menceburkan dirinya kedalam sungai dan berendam. Dan ketika ia keluar dari sungai, ia merasa begitu nyaman, ia tidak merasa pegal lagi karena ternyata, garam yang ia bawa larut bersama air.

Kini Sally bisa berjalan dan berlari semaunya tanpa harus ada rasa berat di tubuhnya. Ia berseru "lihat aku Coutin, aku merasa begitu bebas sekarang" ia berseru sembari menggoyangkan pantatnya, melakukan hal yang sama seperti Qoutin lakukan sebelumnya.

Qoutin awalnya merasa biasa aja, namun dalam hatinya timbul rasa dengki dan iri, amarah mulai mencuat dari jiwanya. Maka dengan segenap kekuatannya, ia berlari secepat kilat lalu melompat kedalam sungai.

"Lihat Sally! aku melakukan hal yang sama! bebanku akan lebih ringan daripada bebanmu!" Qoutin segera keluar dari sungai setelah berendam cukup lama, namun anehnya, ia merasa kewalahan, tubuhnya terasa berat sekali sampai ketika ia berpijak, ia tidak bisa menahan tubuhnya, ia terjatuh, dan memberontak dalam air. Andai tidak ada pedagang, maka itu adalah hari terahir Coutin melihat dunia.

Dengan terengah-engah, Coutin berkata "Kau tahu Sally? Hari ini aku belajar suatu hal, tidak semua masalah bisa dipecahkan dengan cara yang sama, dan semoga pedagang yang manusia ini mengetahuinya"

"Bukan hanya pedagang ini Qoutin, tapi seluruh umat manusia"


Ditulis dengan depresi karena artikel berita Daniel Villegas yang kubuat belum terselesaikan.

Baca juga: Apa itu kebahagiaan?

Baca juga: Kenapa kita harus memilih?


Cerita Keledai Pembawa Karung



Comments

Popular posts from this blog

Kaprodi BKI Dan Panitia Penyelenggara Pemilihan HMPS Tidak Paham Regulasi

    Fakultas  D akwah dan  I lmu  K omunikasi akan melaksanakan pesta demokrasi pada tanggal 10 Januari 2024, ada 4 jurusan yang akan melaksanakan proses pemilihan yaitu KPI, PMI, BKI dan MD. Namun, pada pemilihan kali ini ada sesuatu yang berbeda terkait dengan aturan yang di tetapkan oleh salah satu jurusan melalui kepanitiaan yang di bentuk. Ke 3 jurusan yang ada melaksanakan dan menetapkan sesuai dengan aturan yang memang sudah seharusnya yaitu Parlemen, sedangkan pada salah satu jurusan melakukan nya dengan cara pemilu raya  yang mana  hal ini sangat kontroversial. Pada tanggal 9 Januari 2024 kepanitiaan dari salah satu jurusan membuat sosialisasi terkait aturan yang akan di tetapkan ; “Kami dari kepanitiaan sudah tahu bahwa sistem yang kami gunakan tidak sesuai dengan dirjen pendis sebagai memang kampus kita yang berada dalam naungan kemenag dan aturan yang kita tetapkan ,  ini sudah di sepakati bersama ketua prodi BKI” Ucap ketua panitia pemilihan jurusan BKI, yakni Fidya ayu ke

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya ditemuk

Di Amerika, Kangkung sama ilegalnya seperti ganja

Sebenarnya, aku baru mengetahui hal ini. namun jujur, aku terkejut saat mengetahui fakta bahwa di Amerika , kangkung sama haramnya seperti ganja.   Hah? Yah ekspresiku juga seperti itu. Pasalnya, dikenal dengan tanaman yang friendly dan ramah lingkungan, kangkung menjadi salah satu komoditas yang diperjual belikan di Indonesia . bahkan, di Indonesia sendiri, hampir semua orang mengenalnya. kemampuan hidup bangsa mereka yang nauzubbillah  menambah kepopuleran tanaman ini, coba saja lempar batangnya ke sawah atau sungai, suatu saat nanti, kalian akan terkejut menemukan mereka sudah hidup sejahtera dan berkeluarga. namun walau begitu, di Amerika itu menjadi masalah, sebab, kangkung memiiliki sifat rakus dimana ia membutuhkan lebih banyak air daripada tanaman yang lainnya. dan parahnya lagi, kemampuan hidup mereka menjadi penyebab tertutupnya gorong-gorong dan bahkan membuat perahu tidak bisa melintas. Khususnya di Florida. Setelah searching, aku juga mendapatkan informasi bahwa, di Ameri