Skip to main content

Badut dan Anak Yang Diajarkannya Mengaji

Hampir setiap umat manusia di muka bumi ini ingin kaya, ingin terkenal, ingin segalanya. namun tentu saja, hal itu bukan segalanya.

Melihat dunia yang terus melaju tanpa henti membuat kita bingung, untuk apa hidup? jika untuk sekedar kaya, akan lebih baik jika kita hidup hanya untuk menjual ginjal, jika hidup hanya untuk sekedar terkenal, silahkan jilat pantat ibu anda dan upload ke media massa.

Hari ini saya terpaku melihat video tersebut, merasa diri baik namun tiada apa-apanya dibandingkan beliau. Saya terdiam, padahal, saya adalah calon mahasiswa dan beliau hanyalah seorang badut.

Namun, tentu ada hal yang bisa kita lakukan di dunia ini, hal yang menunjukkan bahwa kita cinta. Dan melihat berita ini, saya tidak tahu harus berkata apa.

Video itu menunjukkan seorang ayah yang hanya bekerja sebagai seorang badut, namun disela waktunya, ia mengajarkan anaknya mengaji, tepat dipinggir jalan.

Tidakkah jika kita menjadi beliau, maka kita akan merasa malu? Namun ayah yang menggunakan kostum Upin itu dengan tenang mengajarkan anaknya mengaji, sementara kendaraan berlalu lalang disampingnya, dan waktu bergerak disekelilingnya.

Di dunia ini, hampir kita bingung untuk mengejar apa, namun dari beliau kita belajar bahwa kita terlalu banyak mengejar dunia, lupa kalau yang kita kejar adalah fatamorgana. Dan ujungnya, kita akan mati, dan akhiratlah yang akan ditemui.

Ah, mas badut. Anda begitu mulia, anda baru saja mengingatkan saya apa artinya hidup, yaitu adalah beribadah. Mengaji, sholat, sedekah, itu adalah ibadah tuan badut, sebab, ibadah adalah wujud asli cinta kepada kuasa.

Namun anda tidak perlu membaca artikel ini tuan, sebab, apa yang anda lakukan itu adalah arti nyata dari cinta.

Baca juga: Di Amerika, Kangkung Sama Ilegalnya seperti ganja

Baca juga: Toni, Security yang ditangkap polisi karena menangkap pencuri

Badut dan Anak Yang Diajarkannya Mengaji
Badut



Comments

Popular posts from this blog

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya dit...

Mengerikan! Pria Ini Membacok Tetangganya Karena Kentut!

Pria Yang Membacok Tetangganya Karena Kentut Sebenarnya tidak ada salah dengan kentut, tidak ada yang salah dengan mengeluarkan gas alam yang memang seharusnya kita keluarkan. Yang jadi masalahnya adalah, dimana kita mengeluarkan kentut tersebut. Sudah sedari dulu kita tahu bahwa kentut mampu membuat perpecahan hubungan asmara, perpecahan keluarga, dan tentunya kentut juga bisa menjadi awal mula perang dunia ketiga (jika Kim Jong Un dikentutin Donald Trump tepat di muka) Hal itu memang pernah terjadi di Indonesia, tepat pada tanggal 21 Januari 2020, Padang, Sumatera Barat . seorang lelaki berinisal AS datang membawa parang dan membacok korban yang berinisial FG. Hal itu disebabkan karena korban mengentuti tersangka beberapa kali yang membuat tersangka sakit hati dan memutuskan untuk melakukan pembacokan terhadap FG di bagian kepala dan dada. Tidak hanya itu, tersangka juga membacok istri korban yang menyebabkan luka di bagian tangan dan telinga. Dan pada akhirnya, dua korban tersebut ...

Kaprodi BKI Dan Panitia Penyelenggara Pemilihan HMPS Tidak Paham Regulasi

    Fakultas  D akwah dan  I lmu  K omunikasi akan melaksanakan pesta demokrasi pada tanggal 10 Januari 2024, ada 4 jurusan yang akan melaksanakan proses pemilihan yaitu KPI, PMI, BKI dan MD. Namun, pada pemilihan kali ini ada sesuatu yang berbeda terkait dengan aturan yang di tetapkan oleh salah satu jurusan melalui kepanitiaan yang di bentuk. Ke 3 jurusan yang ada melaksanakan dan menetapkan sesuai dengan aturan yang memang sudah seharusnya yaitu Parlemen, sedangkan pada salah satu jurusan melakukan nya dengan cara pemilu raya  yang mana  hal ini sangat kontroversial. Pada tanggal 9 Januari 2024 kepanitiaan dari salah satu jurusan membuat sosialisasi terkait aturan yang akan di tetapkan ; “Kami dari kepanitiaan sudah tahu bahwa sistem yang kami gunakan tidak sesuai dengan dirjen pendis sebagai memang kampus kita yang berada dalam naungan kemenag dan aturan yang kita tetapkan ,  ini sudah di sepakati bersama ketua prodi BKI” Ucap ketua panitia pe...