Hampir setiap umat manusia di muka bumi ini ingin kaya, ingin terkenal, ingin segalanya. namun tentu saja, hal itu bukan segalanya.
Melihat dunia yang terus melaju tanpa henti membuat kita bingung, untuk apa hidup? jika untuk sekedar kaya, akan lebih baik jika kita hidup hanya untuk menjual ginjal, jika hidup hanya untuk sekedar terkenal, silahkan jilat pantat ibu anda dan upload ke media massa.
Hari ini saya terpaku melihat video tersebut, merasa diri baik namun tiada apa-apanya dibandingkan beliau. Saya terdiam, padahal, saya adalah calon mahasiswa dan beliau hanyalah seorang badut.
Namun, tentu ada hal yang bisa kita lakukan di dunia ini, hal yang menunjukkan bahwa kita cinta. Dan melihat berita ini, saya tidak tahu harus berkata apa.
Video itu menunjukkan seorang ayah yang hanya bekerja sebagai seorang badut, namun disela waktunya, ia mengajarkan anaknya mengaji, tepat dipinggir jalan.
Tidakkah jika kita menjadi beliau, maka kita akan merasa malu? Namun ayah yang menggunakan kostum Upin itu dengan tenang mengajarkan anaknya mengaji, sementara kendaraan berlalu lalang disampingnya, dan waktu bergerak disekelilingnya.
Di dunia ini, hampir kita bingung untuk mengejar apa, namun dari beliau kita belajar bahwa kita terlalu banyak mengejar dunia, lupa kalau yang kita kejar adalah fatamorgana. Dan ujungnya, kita akan mati, dan akhiratlah yang akan ditemui.
Ah, mas badut. Anda begitu mulia, anda baru saja mengingatkan saya apa artinya hidup, yaitu adalah beribadah. Mengaji, sholat, sedekah, itu adalah ibadah tuan badut, sebab, ibadah adalah wujud asli cinta kepada kuasa.
Namun anda tidak perlu membaca artikel ini tuan, sebab, apa yang anda lakukan itu adalah arti nyata dari cinta.
Baca juga: Di Amerika, Kangkung Sama Ilegalnya seperti ganja
Baca juga: Toni, Security yang ditangkap polisi karena menangkap pencuri
Badut |
Comments
Post a Comment