Skip to main content

Kematian Dina

Kematian Dina 

Kematian Dina di desaku



"Soul! Soul!"

Aku mengerjap-ngerjapkan mata, itu bukan namaku melainkan nama kakakkku, namun memanggil nama kakakku pada waktu dimana manusia renta masih sholat shubuh di masjid tentu bukanlah perkara main-main.

Aku segera bangkit dan keluar dari rumah, berharap menemukan orang-orang berkumpul sambil membawa kayu untuk memukul maling, namun nyatanya, shubuh membuat orang tergiur, dan perkataan nakake Ijin membuatku bungkam.

"Dina nyembilinan" ucapnya

Aku segera ke kamar kakakku, membangungkannya dan mengatakan hal yang sama. Ia segera bangun dan membuka gerbang depan rumah, lalu bersama kami ke rumah sebelah.

Aku berharap pagi ini aku bisa menyaksikan orang beringas, namun nyatanya, aku terdiam melihat keadaan ini; tidak ada maling yang bisa dipukuli, hanya seorang perempuan kecil pucat yang telah menutup mata, perempuan kecil bernama Dina. 

Aku diam, namun sekelilingku penuh dengan lolongan dan buliran air mata yang jatuh pada lantai semen, membasuh debu yang belum tersapu. 

Nyembilinan dalam Sasak berarti meninggalkan, dan kata itu sering dikaitkan dengan kematian. Dan kini, perempuan imut itu nyembilinan, perempuan mungil yang kusaksikan sering menuntun adiknya untuk belanja, perempuan yang selalu ceria kini diam, bisu, hanya tinggal raga.

Aku tidak mendengar apapun selain tangisan pada ruangan itu yang tidak terlalu besar, sebuah lolongan menyedihkan terdengar dari ibunya yang menangis "ndekman beliangan boneka sak bise melek......" (aku belum membelikan boneka yang kamu mau) ucapnya sembari memandang Dina yang pucat.

Dipeluknya anak keduanya yang masih balita, memandang anaknya dengan tatapan sendu dan basah "Kakakmu sudah pergi....kamu nggak akan pernah melihat dia lagi" ratapnya sembari memeluk satu-satunya anak yang kini ia miliki.

Tangisan masih bersahutan, aku diam dan tidak tahu harus melakukan apa selain diam, kuperhatikan wajah mereka yang terlalu bersedih, Oh Dina..andai kau tahu, kau lahir membawa bahagia, dan kau pergi membawa duka. 

Shubuh itu 29 Agustus dan dunia nampak kelabu, awan masih belum benar-benar beranjak, namun tak perlu awan untuk melahirkan hujan, sebab mata pun bisa.

Lalu di sebuah fase yang membuat aku terkejut, ibu itu terdengar tertawa namun menangis, aku takut sekali sampai menyangka kalau ia gila. Namun aku tetap diam, tidak berani beranjak atau melakukan apa-apa.

"Aku sering memarahi kamu...."

"Buah pear yang kamu sukai....."

Penyesalan demi penyesalan terdengar diantara deru tangisan, namun kematian adalah kematian, kematian tidak pernah bisa ditawar.

Shubuh ini, aku mendapatkan suatu hal, ternyata manusia memiliki fase didalam hidupnya; suatu hal yang dimana mereka merasa kehilangan dan membuat mereka lumpuh, seperti kamu berpijak pada batu diatas sungai kemudian batu itu remuk dan tubuhmu menyelam kedalam air, kau mencoba bernapas namun sesak, meronta-ronta dengan kenyatan disekelilingmu, berteriak. Namun tidak akan pernah ada yang berubah, batu itu telah lenyap, yang bisa kau lakukan adalah membuat pijakan baru, sebuah alasan agar kamu bisa melanjutkan langkahmu.

Dan kamu harus terus melangkah.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kaprodi BKI Dan Panitia Penyelenggara Pemilihan HMPS Tidak Paham Regulasi

    Fakultas  D akwah dan  I lmu  K omunikasi akan melaksanakan pesta demokrasi pada tanggal 10 Januari 2024, ada 4 jurusan yang akan melaksanakan proses pemilihan yaitu KPI, PMI, BKI dan MD. Namun, pada pemilihan kali ini ada sesuatu yang berbeda terkait dengan aturan yang di tetapkan oleh salah satu jurusan melalui kepanitiaan yang di bentuk. Ke 3 jurusan yang ada melaksanakan dan menetapkan sesuai dengan aturan yang memang sudah seharusnya yaitu Parlemen, sedangkan pada salah satu jurusan melakukan nya dengan cara pemilu raya  yang mana  hal ini sangat kontroversial. Pada tanggal 9 Januari 2024 kepanitiaan dari salah satu jurusan membuat sosialisasi terkait aturan yang akan di tetapkan ; “Kami dari kepanitiaan sudah tahu bahwa sistem yang kami gunakan tidak sesuai dengan dirjen pendis sebagai memang kampus kita yang berada dalam naungan kemenag dan aturan yang kita tetapkan ,  ini sudah di sepakati bersama ketua prodi BKI” Ucap ketua panitia pemilihan jurusan BKI, yakni Fidya ayu ke

Daniel Villegas dan Kronologi Kasusnya

Kronologi Kasus Daniel Villegas  Waktu itu menunjukkan tahun 1993 pada bulan April, tepatnya di El-Paso, Texas. Masa dimana jalanan disepanjang El-Paso begitu lengang, desau udara bergerak dan membelai pori-pori empat orang yang sedang berjalan sehabis mengunjungi sebuah pesta disana. Mereka berempat adalah Bobby England, Armando Lazo, Jesse Hernandes, dan Juan Medina. Adalah sekawanan remaja yang sedang menikmati bebasnya hidup tanpa pernah menyadari bahwa itu adalah akhir dari kehidupan mereka. Keadaan masih tenang kala itu, sampai sebuah mobil mendekat perlahan dan berhenti, kemudian dari kursi belakang, seseorang menembaki keempat remaja tersebut dengan senjata api. Robert England terbunuh dengan kepala berlubang, sementara Armando Lazo berlari bersama dua lainnya sejauh 100 meter sebelum pada akhirnya terbunuh setelah ditembak di bagian paha dan di bagian perutnya. Lazo yang berusia 17 tahun ditemukan tidak bernyawa didekat sebuah rumah di pinggir jalan, tubuhnya ditemuk

Di Amerika, Kangkung sama ilegalnya seperti ganja

Sebenarnya, aku baru mengetahui hal ini. namun jujur, aku terkejut saat mengetahui fakta bahwa di Amerika , kangkung sama haramnya seperti ganja.   Hah? Yah ekspresiku juga seperti itu. Pasalnya, dikenal dengan tanaman yang friendly dan ramah lingkungan, kangkung menjadi salah satu komoditas yang diperjual belikan di Indonesia . bahkan, di Indonesia sendiri, hampir semua orang mengenalnya. kemampuan hidup bangsa mereka yang nauzubbillah  menambah kepopuleran tanaman ini, coba saja lempar batangnya ke sawah atau sungai, suatu saat nanti, kalian akan terkejut menemukan mereka sudah hidup sejahtera dan berkeluarga. namun walau begitu, di Amerika itu menjadi masalah, sebab, kangkung memiiliki sifat rakus dimana ia membutuhkan lebih banyak air daripada tanaman yang lainnya. dan parahnya lagi, kemampuan hidup mereka menjadi penyebab tertutupnya gorong-gorong dan bahkan membuat perahu tidak bisa melintas. Khususnya di Florida. Setelah searching, aku juga mendapatkan informasi bahwa, di Ameri